Rabu, 25 November 2015

Assalamualaikum wr.wb
1)  PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH BADAN USAHA
Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan usaha tertentu agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya. Keberadaan badan usaha perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya.
Karena badan usaha perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan usaha, khususnya yang berbadan hukum perusahaan, memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi.
Pendirian suatu badan hukum perusahaan haruslah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang akan dijalankan. Dalam praktiknya, pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum perusahaan antara lain:
1.     Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik
Ketika menjalankan bisnis, ada 2 hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter badan usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Dalam hal memilih CV atau Firma sebagai badan usaha, ketika timbul suatu kerugian, maka kerugian tersebut menjadi tanggung jawab pemiliknya juga, hingga ke harta pribadi. Berbeda dengan Perseroan Terbatas, dimana ada keterbatasan tanggung jawab. Semua pengusaha tentu ingin memiliki kendali atas bisnisnya. Namun setiap pengendalian tersebut memiliki konsekwensi dengan tanggung jawab hukum sesuai dengan pilihan badan usahanya.

2.       Kapasitas Keuangan dan Kemudahan Pendirian
Umumnya para pebisnis berskala kecil, ingin memilih pendirian badan usaha yang prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan kapasitas keuangannya. Ketika budgetnya tidak mencukupi untuk mendirikan Perseroan Terbatas, seringkali badan yang dipilih adalah CV. Namun yang harus diperhatikan adalah karakter dari badan usaha yang dipilih berikut tanggung jawabnya.
3.       Kemudahan memperoleh modal
     Dalam bisnis, pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis adalah hal mutlak. Ketika membuat badan usaha, diharapkan dapat membuat rekening atas nama perusahaan tersebut. Sehingga, untuk keperluan permodalan, akan dapat dengan mudah mengajukan ke perbankan atau investor apabila cash flow yang telah berdiri sendiri dan berjalan baik dari bisnis tersebut sudah diletakkan pada wadah khusus, yaitu rekening perusahaan.
4.       Perkembangan usaha
Pengusaha haruslah visioner, oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan bisnis juga merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Seiring dengan perkembangan bisnis, maka tidak hanya omset yang makin besar, namun resikonya juga makin besar. Oleh karena itu perlu disesuaikan dan dipersiapkan strategi memilih badan usaha yang tepat.
5.       Kewajiban dari peraturang Perundang-undangan
Dalam bisnis tertentu, peraturan telah menggariskan adanya jenis badan usaha yang harus dipilih untuk dapat menjalankan bisnis. Semisal dalam pendirian Bank dan Rumah Sakit haruslah berbadan hukum PT. Dengan demikian, tidak ada pilihan bagi pengusaha untuk memilih badan usaha lainnya.

Dengan mempertimbangkan beberapa faktor di atas, maka diharapkan badan usaha yang dipilih benar-benar sesuai dengan harapan pemiliknya. Seiring dengan perkembangan bisnisnya, maka pemilihan badan usaha juga harus memiliki visi yang jauh ke depan.

2)  BADAN USAHA KOPERASI LEBIH COCOK LEBIH INDONESIA
Menurut pendapat saya koperasi lebih cocok di Indonesia karena Koperasi adalah organisasi bisnisyang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarka asas kekeluargaan. Sehingga cocok dengan sikap orang Indonesia yang lebih kekeluargaan dan gotong royong.
    Tujuan koperasi juga telah diatur dalam peraturan perundang undangan Indonesia tentang tujuan koperasi. Berdasarkan Pasal 3 UU No. 25 tahun 1992, tujuan koperasi adalah
1.     Memajukan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat (Promote the welfare of members of cooperatives and community)
2.    Turut serta dalam membangun tatanan perekonomian nasional (Participate in building a national economic order) dalam rangka mewujudkan masyarakat yang makmur, adil dan maju dengan tetap berlandaskan pada pancasila dan UUD 1945.
Sehingga cocok untuk membantu dan perintis masyarakat yang membuka usaha kecil (UMKM) yang memiliki kepentingan bersama.

3)  GERAKAN KOPERASI DI INDONESIA MASIH LAMABAT
Karena berbagai hambatan itu, perkembangan koperasi menjadi lambat. Asas kemandirian dan self-help gerakan koperasi kemudian dinilai menyebabkan lambatnya perkembangan koperasi dan membutuhkan kesabaran.
Sukses koperasi kemudian diukur dari besarnya SHU, volume usaha dan nilai aset. Kebijakan yang dinilai “memanjakan” koperasi itu tak disetujui sebagian penganjur gerakan koperasi yang berhaluan menekankan jati diri koperasi sebagai sistem ekonomi mikro atau badan usaha. Mereka lebih menyetujui penguatan koperasi sebagai badan usaha bersama atau dasar kerja sama (cooperation) agar mampu bersaing  di pasar bebas
Alasannya Koperasi kurang berkembang pesat Di Indonesia
1.     Kurangnya Partisipasi Anggota
2.    Sosialisasi Koperasi Yang Belum Optimal
3.    Manajemen Koperasi Yang Mampu Memanfaatkan Peluang Usaha
4.    Permodalan Yang Kurang
5.    Sumber Daya Manusia Masih Rendah Pendidikan
6.    Kurangnya Kesadaran Masyarakat 
7.    Demokrasi ekonomi yang kurang

      Permasalahan juga termasuk salah satu factor koperasi tidak berkembang pesat. Sebenarnya, secara umum permasalahan yang dihadapi koperasi dapat di kelompokan terhadap 2 masalah. Yaitu :
A.   Permaslahan Internal
Ø  Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas;
Ø  Pengurus koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini menimbulkan akibat bahwa fokus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan;
Ø  Bahwa ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya;
Ø  Oleh karena terbatasnya dana maka tidak dilakukan usaha pemeliharaan fasilitas (mesin-mesin), padahal teknologi berkembang pesat; hal ini mengakibatkan harga pokok yang relatif tinggi sehingga mengurangi kekuatan bersaing koperasi;
Ø  Administrasi kegiatan-kegiatan belum memenuhi standar tertentu sehingga menyediakan data untuk pengambilan keputusan tidak lengkap; demikian pula data statistis kebanyakan kurang memenuhi kebutuhan;
Ø  Kebanyakan anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi di lain pihak anggota banyak berhutang kepada koperasi;
Ø  Dengan modal usaha yang relatif kecil maka volume usaha terbatas; akan tetapi bila ingin memperbesar volume kegiatan, keterampilan yang dimiliki tidak mampu menanggulangi usaha besar-besaran; juga karena insentif rendah sehingga orang tidak tergerak hatinya menjalankan usaha besar yang kompleks.

B.    Permasalahan eksternal
Ø  Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi;
Ø  Karena dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa mencari sendiri.
Ø  Tanggapan masyarakat sendiri terhadap koperasi; karena kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa adanya pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan pada masyarakat tentang pengelolaan koperasi;
Ø  Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarang tidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.


Sumber:

http://aronwoen.blogspot.co.id/2015/11/tugas-3.html

Senin, 09 November 2015

Assalamualaikum wr.wb dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang 1.yang dimaksud dengan lingkungan perusahaan, 2.perbedaan antara letak dan tempat perusahaan, dan 3.yang membedakan perusahaan dengan lembaga sosial

2. PERUSAHAAN DAN PENGERTIAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN . 1 . PENGERTIAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN .


1 . PENGERTIAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN .
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor – faktor  ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya . sedangkan arti lingkungan  secara luas mencakup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu , perusahaan , dan masyarakat . faktor – faktor yang mempengaruhi perusahaan tersebut adalah luas dan banyak ragamnya , termasuk aspek – aspek ekonomi , politik , sosial , etika – hukum , dan ekologi / fisik dan sebagainya ; masing – masing faktor saling menunjang dan saling mempengaruhi

Referensi : Buku pengantar bisnis modern , Oleh : Dr. Bayu Swastha Dh.,SE.,MBA. Dan Ibnu Sukotjo W.SE.
Merencanakan suatu bisnis kita harus membuat suatu badan usaha sebagai alat mencapai tujuan yang dikehendaki . biasanya disebut dengan perusahaan .
 Ada yang di maksud istilah dengan perusahaan adalah :
“ suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor – faktor produksi , untuk menyediakan barang – barang dan jasa untuk masyarakat , mendistribusikannya serta melakukan upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat “
Referensi :  PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR – UMB ,
AGUS ARIJANTO. SE , Pengantar Bisnis .
2 . TEMPAT KEDUDUKAN DAN LETAK PERUSAHAAN .
A . Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.
Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing;disamping waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.
Dalam pendirian perusahaan harus menyesuaikan pula dengan letak perusahaan tersebut akan didirikan, harus memperhitungkan untung dan ruginya. Ada 4 (empat) jenis letak perusahaan :
B .    1 .Letak Perusahaan yang Terikat Pada Alam
           Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia; misalkan, usaha pertanian dan pertambangan.

2. Letak Perusahaan Berdasarkan Sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah di lokasi itu. Misalkan kerjainan batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta, hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam Kraton di kedua kota itu.

3. Letak Perusahaan yang Ditetapkan oleh Pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan harus menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat di sekitar lokasi itu tidak merasa terganggu karena adanya perusahaan tersebut. Misalnya, pabrik senjata/amunisi, peternakan babi, dan pabrik obat-obatan.

4. Letak Perusahaan yang Dipengaruhi oleh Faktor-faktor Ekonomi
Jenis perusahaan ini bersifat industri. Di sini ada bebarapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan letak perusahaan :
a. Dekat dengan bahan baku
Contoh : pabrik gula, pabrik semen

b. Dekat dengan pasar
Di sini perusahaan sedekat mungkin dengan pasar atau konsumen.
Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah makan dan juga perusahaan jasa seperti Bank/Asuransi.

c. Dekat dengan pemasuk tenaga kerja
Bagi perusahaan yang banyak membutuhkan tenaga kerja bukan ahli, cenderung memperhatikan agar dekat dengan tenaga kerja tersebut.
Contoh : pabrik rokok, pabrik kembang gula.

d. Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
Contoh : pabrik peleburan bijih besi, aluminium dan baja.

e. I k l i m
Suatu perusahaan seringkali membutuhkan adanya iklim dan pengaturan suhu udara yang tertentu.
Contoh : pabrik the, pemintalan kapas, industri jamur.

f. Ongkos Transport
Misalkan pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya transportasi. Apabila jalan-jalan yang akan dilalui produk perusahaan ke konsumen sudah baik, maka diharapkan ongkos transportnya juga akan menjadi rendah.

g. Besarnya suplai modal
Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, cenderung akan memilih tempat dimana penananman modal cukup besar disertai tingkat bunga yang cukup rendah.

Apa kaitannya perusahaan dengan lembaga sossial?
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat jadi bukan untuk mencapai keuntungan maximal tapi juga mempunyai tujuan membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik dan upaya pengabdian kepada masyarakat. Jadi, perusahaan bisa dikatakan lembaga sosial karena membantu menyejahterakan masyarakat dengan cara membuka lapangan pekerjaan, sehingga taraf hidup masyarakat pun sedikit terbantu.
Setiap pendirian perusahaan pastilah memiliki tujuan yang ingin dicapai berikut tujuan pendirian perusahaan ada 2 yaitu:
1. Tujuan Ekonomis
Tujuan Ekonomis berkenaan dengan upaya perusahaan berupaya menciptakan laba, menciptakan pelanggan/konsumen, dan menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan perhatian pada kebutuhan masyarakat dalam hal produkyang di inginkan, kualitas, harga, kuantitas, waktu pelayanan, kegunaan produk, dan sebagai
2. Tujuan Sosial
Perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas. Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan , yaitu memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan .
3 .  PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL
A . Tujuan pendirian perusahaan
Secara umum tujuan pendirian perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 tujuan yaitu tujuanekonomis dan tujuan sosial . tujuan ekonomis merupakan upaya perusahaan untuk mempertahakan kehidupannya . dalam hal ini perusahaan berusaha untuk mencapai laba yang diharapkan , memiliki pelanggan , dan mengupayakan pengembangan dan memusatkan keinginan , kualitas , kuantitas , waktu pelayanan dan kegunaan produk dan sebagainya .
Untuk kepentingan seperti yang diatas dibutuhkan inovatif yang berkesinambungan sehingga perusahaan dapat mencapai competitive advantage dan comparative advantage ( berdaya saing tinggi ) dalam waktu jangka panjang .
Sedangkan untuk tujuan sosial , perusahaan diharapkan untuk memperhatikan keinginan investor , karyawan , penyedia faktor produksi maupun masyarakat luas . kedua tujuan perusahaan tersebut saling mendukung , untuk mencapai tujuanutama perusahaan tersebut yaitu memberikan kepuasan pada konsumen ataupun pelanggan .
Walaupun demikian keuntungan bukanlah satu – satunya tujuan perusahaan , tetapi tujuan lainnya hanya agar tetap berkembang dan tetap menghasilkan keuntungan . untuk keperluan hal tersebut perusahaan harus terorganisir dengan baik . lain hal nya dengan lembaga pemerintah dan lembaga sosial yang lebih berarah kepada kehidupan sosial / kepentingan masyarakat umum misalnya seperti : panti asuhan , rumah sakit dan lain – lain .
Dengan demikian inilah perbedaan antara perusahaan dan lembaga sosial , terletak pada penekanan/prioritas perusahaan pada laba , kelangsungan hidup , tanggung jawab sosial . sedangkan lembaga sosial lebih kepada kepentingan umum dan laba bukanlah sebagai tolak ukur keberhasilannya . sedangkan perusahaan menjadikan laba sebagai tolak ukur keberhasilannya .
B . PERUSAHAAN SEBAGAI SISTEM
Sistem adalah suatu kesatuan dari unit – unit yang saling berinteraksi satu sama lain secara langsung maupun tidak langsung demi mencapai tujuan tertentu .
Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang dapat secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi proses distribusi proses produksi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu antara lain yaitu keuntungan , memenuhi kebutuhan masyarakat maupun tanggung jawab sosial .
Secara umum dunia usaha didirikan untuk memenuhi keinginan manusia akan barang dan jasa .
C . SISTEM PERUSAHAAN .
1 . KOMPLEKS : perusahaan akan bekerja sama dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan perusahaan . selain itu masing – masing dapat di rinci menjadi sub bagian yang saling bergantung satu sama lainnya . hubungan ini terjadi sangat kompleks bila penelusuran dilakukan secara menyeluruh . contoh : lembaga keuangan dan sebagainya .
2.  SEBAGAI KESATUAN / UNIT : walaupun perusahaan terdiri dari banyak bagian . proses kegiatan yang dijalani tidak memungkinkan untuk mereka berjalan sendiri – sendiri .  melainkan ke satu tujuan yaitu tujuan perusahaan .
3. SIFATNYA BERAGAM : dalam realitasnya perusahaan memiliki cara yang berbeda dalam menjalankan perusahaannya . tak ada yang sama persis dari skala usahanya , bentuk usahannya maupun jenis usahanya .
4.  SIFATNYA SALING TERGANTUNG : pada umumnya setiap perusahaan bergantung pada perusahaan lainnya setidaknya kepada pemasok bahan baku . dalam lingkungan intern perusahaan ketergantungan juga terjadi pada antara satu bidang dengan bidang lainnya . contoh : perusahaan keuangan dan marketing .
5. SIFATNYA DINAMIS : sifat dinamis dibutuhkan di setiap perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya di masa yang akan datang . agar dapat bertahan perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi di dalam perusahaan maupun diluar perusahaan .
D. FUNGSI PERUSAHAAN .
Dalam mencapai tujuan dikenal dua fungsi perusahaan yaitu fungsi operasi dan fungsi manajemen , jika perusahaan menjalankan kedua fungsi tersebut maka perusahaan itu akan berjalan lancer , terorganisir , terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan peusahaan .
·       Fungsi operasi :
-        Pembelian & produksi
-        Pemasaran
-        Keuanngan
-        Personalia
-        Akuntansi
-        Administrasi
-        Teknologi informasi/komputasi
-        Transformasi & komunikasi
-        Pelayanan umum 
-        Hukum perundang – undangan / humas
Dari kesepuluh fungsi tersebut , yang termasuk fungsi operasi penunjang . yang termasuk dalam fungsi manajemen adalah
·       Fungsi manajemen :
-        Perencanaan
-        Pengorganisasian
-        Pengarahan
-        Pengendalian
E. CIRI – CIRI PERUSAHAAN
ciri – ciri perusahaan mencerminkan ke khasan perusahaan tersebut agar mudah dikenali , berikut ciri – ciri perusahaan berkenaan dengan variable berikut :
1.       Operatif : dalam hal ini perusahaan dijumpai dengan adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi , penyediaan atau pendistribusian barang dan jasa
2.     Koordinatif : di setiap perusahaan dibutuhkan koordinasi untuk mencapai tujuan tertentu yaitu mendukung satu sama lainnya .
3.     Regular : yaitu upaya untuk mencapai kesinambungan perusahaan agar tetap berjalan .
4.    Dinamis : lingkungan selalu berubah , setiap perusahaan dituntut agar bersifat dinamis agar dapat bertahan dan mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut .
5.     Formal : untuk memenuhi keadaan ini , perusahaan selaku pelaku ekonomi harus terdaftar di pemerintah serta tunduk pada peraturan yang berlaku serta memenuhi syarat pendiriannya .
6.    Lokasi : dalam hal ini setiap perusahaan harus mendirikan perusahaan yang kawasannya yang secara geografis yang jelas .
7.     Pelayanan bersyarat : terkait dengan tujuannya , dalam hal ini perusahaan harus menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersedia membelinya agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan , berkembang dan tetap bertahan .
Referensi : PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR – UMB ,
AGUS ARIJANTO. SE , Pengantar Bisnis .

Selasa, 03 November 2015

Assalamualaikum.wr.wb kali ini saya akan menjelaskan tentang "5 masalah bisnis di indonesia"

1. Dangkalnya sumber daya manusia

Seperti negara tetangga lainnya di Asia Tenggara lainnya, Indonesia masih kekurangan tenaga profesional handal. Berdasarkan International Labour Organization (ILO), Indonesia semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja seiring dengan cepatnya laju globalisasi, perkembangan teknologi mutakhir, dan pola kerja dinamis. ILO juga mengklaim masalah tersebut diperparah dengan adanya emigrasi tenaga profesional, tenaga kerja yang semakin menua, dan kurangnya fasilitas untuk penyediaan pelatihan.
startup lokal
Bank Dunia mengungkap buruknya sistem pendidikan sebagai penyebab utamanya, dan berakibat kurangnya kemampuan berpikir dan perilaku karyawan yang dinilai cukup penting bagi perusahaan. Hal ini diperburuk dengan fakta bahwa banyak karyawan muda di Indonesia yang tampaknya belum diberikan bekal cukup untuk pekerjaannya atau untuk kehidupan profesional secara umum. Untuk menghindari masalah ini, banyak entrepreneur memilih untuk meng-outsource kemampuan teknis yang mereka butuhkan dari negara maju.
(Baca juga: Tips mengatasi depresi bagi entrepreneur startup di Asia )

2. Rumitnya birokrasi

AFP mengungkapkan Indonesia merupakan salah satu negara terburuk bagi startup untuk urusan birokrasi. Situs Startups.co.uk mengartikan birokrasi sebagai kode etik, hukum dan peraturan yang dibuat saat memulai bisnis baru. The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mengatakan rata-rata dibutuhkan lima hari dan lima prosedur untuk membangun entitas korporasi di negara seperti AS. Sedangkan di Indonesia membutuhkan sembilan prosedur dan 47 hari.
rumitnya birokrasi
Survey yang dilaksanakan oleh Political and Economic Risk Consultancy (PERC) memberi peringkat pada 12 negara utama dari skala 1 hingga 10, dengan 10 sebagai nilai terburuk dalam kesulitan prosedural yang dialami investor asing. Indonesia berada di posisi terendah kedua dengan nilai 8,59, di atas India di posisi terakhir dengan 9,41. Indonesia dikalahkan negara berkembang lainnya seperti Filipina (8,37), Vietnam (8,13), dan Thailand (5,53).

3. Target konsumen yang sulit diraih

Indonesia, negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, merupakan posisi kelima dari pasar e-commerce di Asia berdasarkan penjualan. Pengguna internet di negara ini tumbuh menjadi 74,6 juta di tahun lalu dan seharusnya dapat tumbuh dua kali lipat menjadi 125 juta di tahun 2017. Namun jangan cepat tergiur untuk berinvestasi. Coba cermati hal ini terlebih dahulu:
Perusahaan riset pasar lokal Markplus Insightmengatakan bahwa kurang dari separuh pengguna internet di Indonesia menghabiskan tiga jam atau lebih untuk online dalam sehari, dengan kata lain cukup untuk menempatkan mereka dalam kategori ‘netizen’ yang tidak resmi (netizen adalah sebutan bagi mereka yang sangat gemar online dan membentuk kelompok online shopper). Terlebih, jumlah pengguna internet rumahan sangat rendah karena jaringan internet kabel untuk rumah cukup lambat dan cenderung mahal di tanah air. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor terbatasnya pembelian online di masyarakat, berhubung kebanyakan orang masih mengakses internet dari kantor dibanding dari rumah.
(Baca juga: Laporan: inilah yang dilakukan 74,6 juta pengguna internet Indonesia ketika online )

4. Logistik untuk e-commerce tidak dapat diandalkan

Hambatan lebih lanjut dalam ranah ecommerce di Indonesia, MarkPlus Insight menambahkan, ialah konsumen mengalami kesulitan membayar barang pesanan dan mendapatkan jasa pengiriman. Buruknya infrastruktur di Indonesia menjadi salah satu alasan e-commerce disini memiliki potensi besar, karena banyak warga perkotaan tetap dapat berbelanja di area yang terkena macet. Namun jalanan yang buruk dan alamat tidak lengkap juga menjadi tantangan untuk proses pengiriman barang. Pembayaran turut menjadi masalah lainnya. Banyak pelaku retail online membutuhkan transfer melalui ATM sebelum barang dapat diantarkan. Persoalan ini membuat belanja online hanya “sedikit” lebih nyaman dibandingkan membeli di toko secara tradisional.
pembayaran online berbelit

5. Konsumen yang ikut-ikutan

Investor yang ingin membawa inovasi paling mutakhir dari Silicon Valley ke Jakarta mungkin butuh untuk berpikir ulang. Studi menunjukkan konsumen di Indonesia lebih tertarik pada produk dan jasa yang sudah memiliki nama besar di pasar. Hal ini juga menempatkan banyak konsumen Indonesia dikategorikan sebagai ”late adopters”, yang berarti belum yakin terhadap merk baru dan belum terkenal.
Firma konsultasi manajemen global McKinsey & Company mengungkapkan, “Warga perkotaan Indonesia di kelas yang konsumtif naik sebanyak lima juta orang setiap tahunnya, dan akan mencapai 86 juta di 2020. Golongan ini berorientasi pada keluarga, tidak suka resiko, dan setia terhadap merk, khususnya merk-merk lokal (walau yang dimaksud “lokal” itu hanya berdasarkan persepsi saja). sumber:”https://id.techinasia.com/5-masalah-pebisnis-teknologi-indonesia/

Assalamualaikum.wr.wb Disini saya akan menjelaskan kenapa saya memilih Universitas Gunadarma.
Yang pertama adalah karena saya tidak diterima di PTN dan akhirnya saya memilih Universitas Gunadarma. Dan yang kedua karena Universitas Gunadarma termasuk Perguruan tinggi swasta yang mampu bersaing dengan PTN di indonesia, juga termasuk kedalam 10 besar perguruan tinggi di indonesia, dan saya melihat fakultas ekonominya telah terakreditasi A. Dan yang terakhir karena ada program beasiswa nya.